Assalamualaikum wbt
Mengapa perlu tekanan luar kita anggap sebagai tekanan. Haruskah menjadi terlalu prejudis dan pesimis
Kata bahasa pasar "tak show ar kalau dalam hidup ni lepak ja"
Hidup dalam tekanan, sepatutnya menjadi booster untuk kita terus berusaha. Kadang-kadang buntu di pertengahan, pantaskah untuk berpatah balik ke hari semalam. Atau biarkan diri terus tertiarap mencium tanah, ditinggalkan masa yang tak pernah berhenti
Kalah pada nafsu duniawi, pada bisikan yang sering mencucuk di dasar hati, raga dan iman meronta-ronta tidak dipeduli.
Rasakanlah bahawa diri ini bertuhan. Punya tempat bergantungan
Rasakanlah mati ketetapan yang pasti
Moga menjadi motivasi untuk terus melangkah ke hadapan
"Semakin jauh ku dari-Mu
Semakin dekat pula Kau menghampiri daku
Oh, Tuhan Yang Maha Pengasih
Siapalah diriku di pandangan-Mu
Semakin cuba ku dekati
Semakin kuat pula Kau mendugai aku
Oh, Tuhan Yang Maha Sempurna
Kerdilnya diriku di hadapan-Mu"
Optimis!
Khalas! Lillahi taala
Wallahua'lam
Salam Imtihan
In the memory of Nakba Day
#boycottNestle#boycottMcD#
Ps: Jazakumullahukhair buat naqibah, murabbi ana yang memperkenalkan buku Bahtera Penyelamat karya Fathi Yakan, dan buat sahabat ana yang menghadiahi ana buku "Bila Allah Menduga Kita" karya Syed Alwi al-Attas
No comments:
Post a Comment